Kamu pernah camping di Pantai Greweng? Mencari suasana liburan memang kadang butuh ide yang brilian. Tidak selalu mudah, karena suasana yang membosankan Cuma akan membuat liburan kurang maksimal. Buat kamu yang masih punya semangat bertualang, kenapa tidak mencoba liburan di alam terbuka? Bahkan bukan sekadar itu, melainkan di alam yang benar-benar menyajikan lingkungan yang segar.
Pantai Greweng ini letak pantainya tersembunyi. Suasananya yang disuguhkanpun hanya ketenangan, didominasi debur ombak dan suara burung pantai. Niscaya kamu akan tergelitik, merasakan perbedaan yang signifikan, antara dunia rutinitasmu selama ini dan apa yang baru saja kamu rasakan ketika tiba di pantai.
Singgah di pantai ini membuatmu merasakan pantai ini cukup terpencil. Dengan bukit-bukit hijau yang mengapit pantai, dan pasir pantai yang putih dan lembut, rasanya datang bersama-sama beberapa sohib terdekatmu akan membuat pantai yang hening ini menjadi tempat yang cocok untuk saling bercerita, atau berbagi keceriaan.
Di pantai inipun terdapat bukit-bukit bebatuan karst membentuk goa. Konon, di goa ini dulu Presiden RI pertama yaitu Ir. Soekarno dulunya sempat bertapa tujuh hari tujuh malam. Tapi terlepas dari itu, tidak jarang orang yang tahu pantai ini datang dengan perlengkapan camping mereka, dan memasang tenda di sekitar goa yang kosong.

Biasanya sekelompok mereka terdiri dari beberapa orang atau mungkin sekeluarga. Ada yang membawa gitar, tenda, tikar, dan perlengkapan makanan dan minuman yang cukup untuk persediaan selama tinggal di pantai. Malam harinya, mereka memasang api unggun dengan membeli kayu terlebih dulu pada penduduk setempat. Kayu untuk api unggun dijual seharga IDR 10.000.
Fasilitas yang Tersedia di Pantai Greweng
Untungnya, Pantai Greweng yang awalnya belum memiliki fasilitas sedikit demi sedikit disediakan fasilitas umum seperti toilet untuk MCK dan warung makan. Dengan begitu, kamu tidak perlu sungkan meminta ijin menumpang toilet di rumah penduduk, atau trekking terlalu jauh ke Pantai Wediombo, misalnya.
Sementara, keberadaan warung makan bukan berarti kamu tak perlu lagi membawa bekal lagi, karena ada kalanya kamu hanya bisa mengandalkan makanan bekal, seperti pada malam hari.

Namun, untuk mencapai kawasan pantai yang alami ini, kamu juga harus siap dengan kondisi fisikmu. Jangan coba-coba datang dalam keadaan fisik kurang prima, karena jarak area parkir dan pantai ini lumayan menguras tenaga. Bayangkan rasanya, dalam keadaan flu berat kamu trekking di jalan setapak sambil mengangkut ransel. Melalui ladang-ladang penduduk, dan bukit karst yang tinggi, meskipun setibanya di lokasi pantai kamu akan langsung kegirangan dengan suasana yang menyenangkan.
Rute Cara Pergi Ke Pantai Greweng
Letak pantai ini memang cukup tersembunyi oleh bebatuan karst. Untuk itu, kamu perlu benar-benar memperhatikan penunjuk jalan yang terpampang di jalan, atau memperhatikan arah yang ditunjukkan penduduk setempat.

Sebagai patokan awal, pantai ini bersebelahan dengan Pantai Wediombo. Tepatnya eralamat di Desa Jepitu, Kecamatan Girisubo, Gunungkidul. Dari kota Jogja, arahkan dahulu kendaraanmu ke Pantai Wediombo, melalui Wonosari. Setelah melewati Semanu, kamu akan lewat Pasar Munggi, hingga Balong. Pada pertigaan Balong, arahkan kendaraan ke Jepitu, lalu ke arah Pantai Wediombo.
Nah, di pantai ini kamu harus memarkir kendaraan lalu lanjut trekking searah Pantai Jungwok. Lalu sekitar 20 menit dari jalan setapak itu, kamu akan bertemu pertigaan lagi, dan harus ambil kiri searah dengan jalur ke Pantai Sedahan. Kamu juga bisa menggunakan petunjuk lokasi Pantai Greweng di Googlemaps disini.
Harga Tiket Masuk Ke Pantai Greweng
Untuk masuk Pantai Greweng, pengunjung perlu membayar tiket IDR 10.000 per orang. Sementara untuk memarkir motor ditetapkan tarif IDR 3.000, atau Rp5.000 jika menginap. Sementara untuk mobil, tarif yang diberlakukan adalah IDR 5.000, atau IDR 10.000 jika menginap.

Tips Wisata Ke Pantai Greweng
Berikut ini adalah tips wisata ke Pantai Greweng agar liburanmu kesini lebih asik.
- Dengan datang beramai-ramai, selain suasana jadi seru kamu bisa saling meringankan bawaan, dan tentunya saling menjaga. Itu serunya tinggal di alam.
- Saat tubuh berkeringat dan diterpa panas, air putih itu mutlak perlu.
- Jangan lupa bawa pula payung, jas hujan, dan mantel untuk malam hari dan antisipasi cuaca buruk.