Apakah kalian sedang menyusun itinerary perjalanan wisata di Jogja? Jika ya, jangan lupa untuk menyempatkan singgah di Pantai Parangendog! Setiap pantai di Jogja memang punya ciri khas dan keindahannya sendiri-sendiri. Termasuk pantai ini, yang bakalan membuatmu bersemangat kembali. Dijamin, masa liburanmu memuaskan, dan kamu kembali berenergi untuk balik ke rutinitas harian.
Asal nama Pantai Parangendog ini cukup menarik. Bahkan Mungkin awalnya kalian tertarik dengan asal nama tempat liburan ini. Konon, nama ini diberikan karena di kawasan ini dahulu ditemukan banyak sekali bebatuan berbentuk seperti telur. Kata ‘parang’ yang dalam bahasa Jawa berarti karang dan ‘endog’ yang berarti telur akhirnya menginspirasi pemberian nama untuk kawasan ini.
Nah, yang ini tak kalah penting tentu bagi kalian yang mencari destinasi perjalanan yang menyenangkan. Di pantai ini kalian bisa melakukan banyak hal! Terutama kegiatan outdoor. Buat kalian yang menyukai kegiatan-kegiatan outdoor, untuk bersantai kalian bukan hanya bisa duduk-duduk menatap pantai saja, tapi juga mengikuti kegiatan seperti memancing ikan, dan paralayang, mengingat kawasan ini sering simanfaatkan untuk komunitas olahraga udara ini yang melakukan latihan.
Meskipun letaknya tak jauh dari Pantai Parangtritis yang lebih dahulu ramai dengan wisatawan lokal maupun mancanegara, Parangendog relatif lebih sepi. Ombak di pantai ini juga relatif lebih tenang. Jadi kawasan pantai di Jogja ini juga cocok buat kalian yang lagi mencari inspirasi, atau melakukan perjalanan untuk menyendiri.
Sunset adalah obyek yang selalu ditunggu-tunggu oleh wisatawan pantai ini. Selain indah oleh cakrawalanya, kawasan pantai ini cukup unik dengan adanya Tebing Watugupit atau Tebing Pantai Parangendog yang menjorok hingga bibir pantai. Dengan naik ke puncak bukit, kalian menyaksikan hamparan pemandangan Pantai Parangtritis, Pantai Parangkusumo dan Pantai Depok.
Memang, belum begitu banyak wisatawan yang mengunjungi obyek wisata pantai yang masih sangat alami ini. Padahal dengan mengunjunginya, banyak pemandangan yang sebenarnya sayang untuk dilewatkan. Tak hanya menikmati aksi paralayang, atau ikut dalam kegiatan memancing, tapi di sini kita bisa menyaksikan kehidupan penduduk asli yang bermatapencaharian nelayan. Seperti bertemu dengan nelayan-nelayan yang sibuk bersiap melaut, memperbaiki perahu atau jala mereka, dan juga menyaksikan kaum ibu yang ikut mencari rumput laut di tepi pantai.
Bahkan mungkin jika ada kesempatan, kalian bisa juga membuka pembicaraan. Yang pasti kesempatan yang sangat berharga ini bakalan melengkapi pengalaman perjalanan kalian selain dengan menikmati keindahan alam dan fasilitas-fasilitas wisatanya.
Rute Cara Menuju Pantai Parangendog
Pantai Parangendog berada di Dusun Parangrejo, Desa Girijati, Kec. Purwosari, Kabupaten Gunungkidul. Sebenarnya tidak sulit menemukan lokasi ini dari Kota Jogjakarta. Waktu tempuh dengan kendaraan pribadi kurang lebih 1,5 jam.
Rutenya, dari perempatan Terminal Giwangan belok kanan, sampai perempatan Jl. Parangtritis. Sampai sana lurus ke arah selatan, sampai menemukan pos Pantai Parangtritis. Masuk Pantai Parangtritis, mentok belok kiri untuk sampai di Parangendog.
Alternatifnya, kamu bisa menggunakan aplikasi peta, dan mencari lokasi pantai ini. Tentunya kamu bisa memanfaatkan petunjuk lokasi Pantai Parangendog di Google Maps disini. Dengan bantuan peta, kamu nggak akan nyasar kok!
Harga Tiket Masuk Pantai Parangendog
Untuk masuk kawasan wisata Parangendog kalian perlu lewat Parangtritis dengan retribusi masuk kawasan pantai IDR 5.000. Dan retribusi di kawasan Parangedog yang harus kamu bayar adalah retribusi parkir motor IDR 2.000.
Tips Wisata Pantai Parangendog
- Waktu terbaik untuk berkunjung adalah pagi hari antara pukul 05.00 sampai 06.00 untuk menikmati suasana matahari terbit, atau sore hari antara pukul 17.00 sampai 18.00 saat menikmati sunset. Selebihnya, siang hari gunakan sunglass dan topi untuk menghindari terik berlebihan.
- Sebaiknya bawa makanan dan minuman yang cukup, gadget dengan baterai penuh, uang tunai secukupnya dan kantong untuk menyimpan sampah sementara.
- Hati-hati dengan bukit karang yang terjal. Sebaiknya gunakan sepatu yang tidak licin.
- Meskipun kelihatannya nyaman dan tidak ada tulisan keterangan apa-apa, jangan asal menduduki kursi yang tersedia di pantai. Apalagi jika kalian menemukan kursi dengan payung yang kelihatannya memanggil untuk beristirahat. Tanya dahulu, karena biasanya fasilitas tersebut disewakan, dengan tarif tertentu, antara Rp10.000 sampai Rp15.000.
