Bali memang punya banyak daya tarik wisata budaya. Tari Kecak adalah salah satu tarian yang menjadi daya tarik tersendiri. Bahkan tarian ini bisa dibilang terkenal sebagai atraksi wisata.
Di Bali sendiri ada bayak tempat yang mempertunjukkan tari ini. Namun yang paling terkenal adalah pertunjukan tari kecak di Uluwatu dan Garuda Wisnu Kencana atau GWK.
Biasanya pertunjukan tari ini diadakan pada waktu sunset atau menjelang matahari terbenam. Itu membuat pertunjukan tari dari Bali ini menjadi semakin syahdu dan menyenangkan untuk dinikmati.
Video Tari Kecak Bali [Kecak Dance Uluwatu Bali]
Tari tarian khas Bali ini memang biasa dimainkan di beberapa tempat. Untuk tarian yang ada pada video dibawah ini, adalah Tari Kecak yang diadakan di dekat Pura Uluwatu. Ini adalah tempat yang paling terkenal untuk pertunjukan tari ini.
Kalau mau tahu seperti apa pertunjukan tari ini, kamu bisa menyimak dan melihat video nya pada video blog di Youtube yang ada di bawah ini ya. Siapa tahu kamu pengen tahu seperti apa pertunjukan tarian khas Bali ini.
Pada video diatas, terdapat pertunjukan tarian yang dimainkan oleh puluhan penari laki laki meneriakkan “cak cak cak”, dengan latar matahari terbenam di Bali. Tepatnya di dekat Pura Uluwatu. Tidak ada suara musik mengiringi tarian ini, hanya ada suara para penari yang mengiringi tarian dari Bali ini.
Apa Itu Sebenarnya Tari Kecak
Kecak (pelafalan: /’ke.tʃak/, secara kasar “KEH-chahk”, pengejaan alternatif: Ketjak, Ketjack) adalah pertunjukan dramatari seni khas Bali yang lebih utama menceritakan mengenai Ramayana dan dimainkan terutama oleh laki-laki. Tarian ini dipertunjukkan oleh banyak (puluhan atau lebih) penari laki-laki yang duduk berbaris melingkar dan dengan irama tertentu menyerukan “cak” dan mengangkat kedua lengan, menggambarkan kisah Ramayana saat barisan kera membantu Rama melawan Rahwana. ,- Wikipedia.
Tari Kecak: Sejarah yang Memukau
Tari Kecak, salah satu warisan budaya Bali yang sangat unik, telah menjadi daya tarik utama bagi wisatawan yang mengunjungi pulau ini. Tetapi sebelum kita memahami lebih dalam tentang makna, gerakan, dan tempat pertunjukkan tari kecak, mari kita menjelajahi sejarah yang memukau di balik seni tari yang spektakuler ini.
Asal Mula Tari Kecak
Tari Kecak pertama kali diperkenalkan di Bali pada tahun 1930-an oleh dua seniman berbakat, Wayan Limbak, seorang seniman Bali, dan Walter Spies, seorang pelukis asal Jerman. Inspirasi untuk menciptakan tari ini datang dari sebuah ritual tradisional yang dilakukan oleh masyarakat Bali. Ritual tersebut kemudian diadaptasi ke dalam cerita Ramayana, salah satu epik klasik dalam kepercayaan Hindu.
Tari Kecak membedakan dirinya dengan tarian-tarian Bali lainnya karena tidak melibatkan penggunaan instrumen musik seperti gamelan. Sebaliknya, tari ini menampilkan puluhan penari laki-laki yang duduk berbaris dalam formasi lingkaran. Mereka menghasilkan irama dengan menyerukan kata “cak, cak, cak” secara berulang sambil mengangkat kedua lengan mereka. Kostum penari juga sangat mencolok, dengan kain berwarna-warni yang bermotif kotak-kotak seperti papan catur yang ditaruh di pinggang mereka.
Evolusi dan Populeritas
Tari Kecak pertama kali dipentaskan di beberapa desa di Bali, dengan Desa Bona, Gianyar, menjadi salah satu tempat pertunjukkan pertama. Namun, seiring berjalannya waktu, popularitas tari ini melebar dan menyebar ke seluruh daerah di Bali. Hari ini, Anda dapat menemukan pertunjukkan tari Kecak di hampir setiap sudut pulau.
Pada awalnya, tari Kecak hanya melibatkan sekitar 50 penari laki-laki. Semua penari akan mengeluarkan suara “cak” yang bersama-sama membentuk musik a capella yang unik. Dalam pertunjukkan ini, seorang pemimpin memberikan nada awal, seorang penekan memberikan tekanan nada tinggi atau rendah, dan seorang dalang mengantarkan alur cerita.
Namun, pada tahun 1979, tari Kecak mencetak rekor dengan pertunjukkan yang melibatkan 500 penari. Rekor ini bahkan terlampaui ketika Pemerintah Kabupaten Tabanan menggelar pertunjukkan Kecak kolosal dengan melibatkan 5.000 penari pada tanggal 29 September 2006.
Gerakan dan Properti Tari Kecak
Salah satu aspek yang membuat tari Kecak begitu menarik adalah gerakan penarinya. Berbeda dengan tarian-tarian Bali lainnya yang mungkin mengikuti pakem-pakem tertentu, tari Kecak memungkinkan penari untuk lebih bebas dalam gerakan tubuh mereka. Prioritas utama dalam tarian ini adalah pada narasi dan ekspresi, yang memungkinkan penonton untuk lebih terlibat dalam cerita yang diceritakan.
Tarian Kecak juga memiliki elemen-elemen mistis dan sakral yang kuat. Beberapa properti yang sering ditemukan dalam pertunjukkan ini antara lain bara api, bunga kamboja, gelang kerincing, selendang hitam putih, topeng, dan tempat sesaji. Semua properti ini menambahkan dimensi mistis pada pertunjukkan dan membantu menciptakan atmosfer yang mendalam.
Makna Pertunjukkan Tari Kecak
Pertunjukkan tari Kecak memiliki makna yang dalam yang mencerminkan asal usulnya dari ritual tradisional Bali. Pertunjukkan ini juga dikenal sebagai ritual Sanghyang, yang memiliki tujuan utama sebagai upaya untuk menolak bala atau energi negatif. Cerita Ramayana dari kepercayaan Hindu diintegrasikan ke dalam tari ini untuk memberikan hiburan kepada penonton sambil menjalankan fungsi ritualnya.
Cerita dalam tari Kecak umumnya berkisah tentang pencarian Permaisuri Shinta oleh Raja Rama, dengan bantuan Hanoman. Hanoman adalah salah satu karakter paling ikonik dalam cerita Ramayana, dengan kekuatan luar biasa dan kesetiaan yang tak tergoyahkan kepada Raja Rama.
Dalam cerita tari Kecak, Hanoman memainkan peran penting dalam menyelamatkan Permaisuri Shinta dari gurita Rahwana, sang penjahat utama dalam cerita Ramayana. Hanoman dengan gagah berani memporak-porandakan tempat penyekapan Shinta dengan membakarnya. Namun, ia hampir terbakar dalam proses tersebut ketika prajurit Rahwana menyerangnya.
Pada awalnya, Raja Rama mengalami kekalahan dalam pertarungan. Tetapi ia tidak pernah kehilangan harapan dan terus berdoa dengan sungguh-sungguh. Akhirnya, dengan kekuatan iman dan ketulusan hati, Raja Rama berhasil menyelamatkan Permaisuri Shinta dari cengkraman Rahwana.
Moral dari cerita tari Kecak adalah kekuatan kasih yang tulus dan doa yang sungguh-sungguh. Ini adalah pesan yang mendalam tentang kebaikan, kesetiaan, dan keteguhan hati dalam menghadapi cobaan dan kesulitan dalam hidup.
Tempat Pertunjukkan Tari Kecak
Menyaksikan pertunjukkan tari Kecak adalah pengalaman yang wajib dicoba saat mengunjungi Bali. Ada beberapa tempat di pulau ini di mana Anda dapat menikmati pertunjukkan ini, dua di antaranya yang paling terkenal adalah Pura Luhur Uluwatu dan Garuda Wisnu Kencana.
Pura Luhur Uluwatu
Pura Luhur Uluwatu adalah salah satu pura paling ikonik di Bali, terletak di ujung selatan pulau ini dengan pemandangan laut yang menakjubkan. Pertunjukkan tari Kecak diadakan di atas tebing dengan latar belakang matahari terbenam yang spektakuler. Suara ombak yang berdenting di bawah menambah suasana magis pertunjukkan ini.
Garuda Wisnu Kencana
Garuda Wisnu Kencana (GWK) adalah taman budaya yang terletak di Bukit Ungasan, Bali Selatan. Selain patung Garuda Wisnu yang megah, GWK juga menjadi lokasi pertunjukkan seni dan budaya, termasuk tari Kecak. Pertunjukkan di GWK memiliki skala besar dengan latar belakang patung Wisnu yang mengesankan.
Kesimpulan
Tari Kecak adalah salah satu keajaiban seni pertunjukan Bali yang menarik perhatian wisatawan dari seluruh dunia. Dengan sejarah yang kaya, makna mendalam, dan pertunjukkan yang spektakuler, tari Kecak adalah pengalaman budaya yang tak terlupakan. Jadi, saat Anda berkunjung ke Bali, pastikan untuk menyaksikan pesona tari Kecak dan merasakan keindahan seni tradisional yang memesona ini.