Sun Yat Sen Nanyang Memorial Hall adalah tempat yang wajib dikunjungi bagi siapa pun yang penasaran tentang Dr Sun Yat Sen dan kontribusinya untuk singapura pada awal abad ke-20. Tempat ini terletak di sebuah vila kolonial dua lantai dan merupakan museum yang menghormati Dr Sun, yang merupakan pemimpin gerakan revolusioner yang menggulingkan dinasti Qing, dan merupakan tokoh penting dalam sejarah Tiongkok dan Asia Tenggara.
Museum ini berada di bekas markas Aliansi Revolusioner Tiongkok, di mana Cabang Singapura Tong Meng Hui ditemukan. Museum ini fokus pada karya dan dampak Dr Sun terhadap komunitas Tionghoa di wilayah ini selama gerakan revolusioner. Aliansi yang dikenal sebagai Tong Meng Hui, memiliki pengaruh di seluruh Asia Tenggara dan membuka jalan bagi berakhirnya pemerintahan dinasti Qing.
Ada lima galeri dengan tampilan multimedia yang dapat dieksplorasi dengan santai di museum ini. Foto-foto lama, barang pribadi, dan surat dari pemimpin komunitas terkemuka memberikan wawasan tentang hubungan mereka dengan Dr Sun. Galeri lainnya menampilkan hologram yang menciptakan adegan rutinitas harian dan pekerjaan Dr Sun di vila tersebut. Mereka juga menguji dampak revolusi dan munculnya sekolah-sekolah Tionghoa, sastra, media cetak, dan kegiatan ekonomi.
Tur berpemandu gratis setiap hari merupakan pilihan yang baik. Setelah mengunjungi museum, Anda dapat berjalan-jalan di taman yang indah di Zhongshan Park, atau menjelajahi kawasan Balestier dan mencicipi hidangan lokal yang lezat di warung makan dan restoran di sana.
Dr Sun Yat Sen adalah seorang pahlawan yang dihormati di Tiongkok dan Asia Tenggara. Ia adalah seorang dokter, filsuf, pemimpin revolusioner, dan pendiri Republik Tiongkok. Dr Sun lahir pada tanggal 12 November 1866 di Cuiheng, sebuah desa kecil di provinsi Guangdong, Tiongkok. Ia tumbuh dalam keluarga petani yang miskin, namun memiliki semangat yang kuat untuk belajar dan berjuang demi kebaikan rakyat Tiongkok.
Dr Sun memperoleh pendidikan medis di Hong Kong dan Jepang, di mana ia terinspirasi oleh gerakan nasionalis dan ide-ide revolusioner. Ia menjadi terlibat dalam gerakan anti-Manchu di Tiongkok dan memimpin revolusi yang menggulingkan dinasti Qing pada tahun 1911. Setelah revolusi, ia mendirikan Republik Tiongkok dan menjadi presiden pertamanya.
Namun, perjalanan Dr Sun tidak berhenti di Tiongkok. Ia juga memiliki hubungan yang erat dengan Singapura dan komunitas Tionghoa di sana. Dr Sun sering mengunjungi Singapura untuk memobilisasi dukungan dari komunitas Tionghoa di sana dalam perjuangannya melawan pemerintahan kolonial dan untuk mendapatkan dana untuk gerakan revolusioner.
Aliansi Revolusioner Tiongkok, yang didirikan oleh Dr Sun, memiliki cabang di Singapura yang sangat aktif. Cabang ini berperan penting dalam mendukung gerakan revolusioner di Tiongkok dan membantu menciptakan kesadaran nasionalis di kalangan komunitas Tionghoa di Singapura dan sekitarnya.
Sun Yat Sen Nanyang Memorial Hall dibangun di bekas markas Cabang Singapura Tong Meng Hui. Tempat ini menjadi simbol penting bagi hubungan antara Dr Sun dan komunitas Tionghoa di Singapura. Museum ini juga memamerkan banyak artefak dan dokumen bersejarah yang terkait dengan Dr Sun dan gerakan revolusionernya.
Galeri-galeri di museum ini memberikan pemahaman yang mendalam tentang kehidupan dan karya Dr Sun. Anda dapat melihat foto-foto masa kecil dan keluarga Dr Sun, serta benda-benda pribadi yang ia gunakan sehari-hari. Ada juga surat-surat yang ditulis oleh Dr Sun kepada teman-temannya di Singapura, yang mengungkapkan perjuangannya dan keinginannya untuk mengakhiri pemerintahan kolonial di Tiongkok.
Selain itu, museum ini juga menampilkan sejumlah barang yang terkait dengan gerakan revolusioner, seperti senjata, poster propaganda, dan dokumen penting lainnya. Anda dapat mempelajari lebih lanjut tentang strategi dan taktik yang digunakan oleh gerakan revolusioner untuk menggulingkan dinasti Qing.
Museum ini juga menampilkan berbagai multimedia display yang interaktif, yang memberikan gambaran tentang kehidupan Dr Sun dan perjuangannya melalui adegan-adegan yang direkam dalam hologram. Anda dapat melihat Dr Sun berkumpul dengan para pemimpin revolusioner lainnya, berpidato di hadapan massa, dan berinteraksi dengan masyarakat Tionghoa di Singapura.
Selain itu, museum ini juga menggambarkan dampak gerakan revolusioner terhadap komunitas Tionghoa di Singapura dan Asia Tenggara. Anda dapat melihat bagaimana revolusi menginspirasi pendirian sekolah-sekolah Tionghoa di Singapura, mendorong perkembangan sastra dan media cetak Tionghoa, dan mempengaruhi kegiatan ekonomi komunitas Tionghoa di wilayah ini.
Museum ini juga menawarkan tur berpemandu gratis setiap hari, yang dipandu oleh pemandu yang berpengetahuan luas tentang sejarah Dr Sun dan gerakan revolusionernya. Tur ini memberikan wawasan yang lebih mendalam tentang kehidupan dan karya Dr Sun, serta peran Singapura dalam gerakan revolusioner.
Setelah mengunjungi museum, Anda dapat melanjutkan petualangan Anda dengan menjelajahi taman yang indah di sekitar Zhongshan Park. Taman ini merupakan tempat yang sempurna untuk bersantai dan menikmati keindahan alam. Anda juga dapat menjelajahi kawasan Balestier yang terkenal dengan restoran dan warung makanan lokalnya. Cobalah hidangan lokal yang lezat seperti bak kut teh, kue lapis, dan kue putu mayam.
Sun Yat Sen Nanyang Memorial Hall adalah tempat yang penting untuk memahami sejarah Dr Sun Yat Sen dan gerakan revolusionernya. Museum ini menawarkan wawasan yang mendalam tentang kehidupan dan karya Dr Sun, serta dampaknya terhadap komunitas Tionghoa di Singapura dan Asia Tenggara. Jadi, jangan lewatkan kesempatan untuk mengunjungi tempat ini saat berada di Singapura.
Alamat dan Peta Lokasi:
12 Tai Gin Road, singapore 327874
SG
Jam Buka
Tuesday to Sunday 10am–5pm
Closed on Monday
Last admission at 4.30pm
12 Tai Gin Road, Singapore 327874
SG
Subscribe, follow @liburmuluid and liburmulu.com