LiburMulu.Com – Ada yang belum pernah mendengar nama Gedung Sate yang ada di Kota Bandung? Pasti hampir semuanya sudah dong! Iya, memang bangunan ini bisa dibilang sebagai ikon paling khas yang ada di kota Bandung. Gedung Sate ini masih dipakai secara aktif untuk kegiatan pemerintahan Provinsi Jawa Barat, namun sekaligus sebagai daya tarik pariwisata dari Kota Bandung.
Bisa dibilang, liburan ke Bandung kurang lengkap tanpa berkunjung ke Gedung Sate ini. Gedung yang berada di tengah Kota Bandung ini memang unik. Terutama salah satu bagian dari gedung, yaitu sebuah ornament yang mirip tusuk sate yang berada di puncak bangunan.
Wajar saja kalau gedung ini cukup terkenal, mengingat sate memang adalah makanan favorit yang terkenal di pelosok negeri. Gedung Sate ini dibangun pada tanggal 27 Juli 1920. Arsitektur dari Gedung Sate di Bandung dirancang oleh seorang arsitek dari Belanda yaitu J. Gerber. Bangunan ini kemudian diberi nama gedung sate oleh orang bandung karena salah satu dekorasi yang berada di atap menyerupai sate.
(Baca Juga : Ide Destinasi Liburan Ke Bandung Yang Asik Nan Seru!)
Gedung Sate ini pada masa pemerintahan Belanda dulu mempunyai sebuah nama Gouvernements Bedrijven. Untuk membangun bangunan ikonok di Bandung ini waktu itu melibatkan sekitar kurang lebih 2000 orang pekerja, 150 orang pemahat dan pengukir kayu yang berasal dari Cina.
Disebutkan kalau mereka ini berasal dari Kanton. Orang lokal setempat juga dilibatkan dalam pembangunan Gedung Sate. Terdapat beberapa tukang batu yang berasal dari penduduk asli Bandung diikutkan dalam pembangunan gedung ini.
Akses salah satu ikon Kota Bandung ini sangat mudah karena area ini berada di jantung dari kota Bandung. Jadi lokasi Gedung sate ini benar-benar berada di tengah-tengah kota. Jika kalian naik mobil dan lewat jalan tol, kalian cukup keluar di pintu keluar tol Pasteur menuju flyover Pasupati, dan di ujung jalan kalian akan menemui gedung yang bersejarah di Bandung ini.
Pengunjung hanya boleh berfoto di bagian luarnya saja, pun sebenarnya bisa juga masuk hingga ke bagian dalam gedung. Namun untuk dapat masuk ke dalam gedung ini kalian harus melewati proses perizinan lewat pemerintah setempat. Hal itu harus dilakukan karena memang Gedung Sate ini masih dipakai untuk kegiatan pemerintahan setiap harinya. Jika kalian memang ingin masuk kedalam gedung, ikuti saja semua prosedur yang diperlukan untuk masuk ke dalam Gedung Sate.
Namun jika mungkin kalian suhda puas hanya sekedar melihat beberapa bagian luar dari bangunan ini, maka kalian bisa mencari bagian pengawas gedung (satpam). Mereka biasanya akan mau menemani kalian sambil berkeliling, dan juga menjelaskan tentang sejarah Gedung Sate.
Ada beberapa bagian dari gedung yang cukup bersejarah di bagian area luar gedung. Salah satunya adalah terdapat sebuah prasasti di depan Gedung Sate itu sendiri. Berdasarkan sejarah, di bawah prasasti tersebut pernah terkubur 7 jenazah pemuda pejuang kemerdekaan yang gugur saat mempertahankan gedung tersebut dari penjajah.
(Baca Juga : Bosen Liburan Ke Bandung? Ini Dia Tempat Liburan Anti Mainstream Di Bandung Yang Nggak Bikin Bosen!)
Jika kalian berkesempatan masuk ke dalam dari Gedung Sate, kalian akan bisa melihat seperangkat alat musik gamelan khas Sunda yang ada di sana. Namun alat musik gamelan di Gedung Sate ini biasanya hanya dimainkan pada saat-saat acara tertentu saja. Biasanya sih akan dimainkan dalah suasana hari besar seperti ketika diadakan acara kenegaraan atau saat sedang menjamu tamu besar.
Selain itu, sebagian besar area yang ada di bagian dalam gedung ini adalah ruang perkantoran aktif. Terbagi dari ruang perkantoran yang ada di atas dan ruang perkantoran di bagian bawah. Konon bagian bawah ini dulunya adalah penjara, namun sekarang tidak tampa terlihat sama sekali. Jika sempat, usahakan naik hingga lantai paling atas, karena dari atas akan terlihat pemandangan Kota Bandung yang begitu apik.
Atau kalian bisa berkunjung ke Lantai 4, yang mana lantai ini berada tepat di bawah tusuk sate. Biasanya ruangan yang satu ini juga sering dipakai untuk menjamu ketika ada tamu besar datang. Dimaksudkan mereka bisa sambil menikmati pemandangan Bandung yang indah dari ketinggian sembari meklakukan kunjungan. Di ruangan ini juga akan terlihat beberapa foto kegiatan gubernur serta sejumlah prasasti dan cindera mata khas Jawa Barat.
Satu hal yang mungkin cukup menarik berada lantai 4 ini. Disini terdapat sebuah teropong untuk melihat pemandangan Bandung lebih jauh. Jika kalian melihat dari teropong tadi, maka kalian akan benar-benar melihat kalau kota Bandung memang dikelilingi oleh pegunungan tingi yang hijau.
Memang, ketika pembangunan Gedung Sate, kemana gedung menhadap sudah diperhitungkan dengan matang. Karena bagian depan Gedung Sate ini memang secara sengaja dibuat menghadap Gunung Tangkuban Perahu di bagian Utara.
Selain bagaimana gedung ini menghadap, struktur dan bagian interior bangunan ini juga dirancang dengan sangat hati-hati. Pun bangunan ini bisa dibilang suda berdiri hampir seabad, namun masih terlihat sangat kokoh. Hal ini juga terlihat dari anak tangga terbuat dari kayu jati, seperti tak lapuk dimakan waktu. Atau mungkin maintenance dari gedung ini yang juga cukup bagus?
(Baca Juga : Panduan Dan Tips Ke Tebing Keraton, Wisata Keren Di Bandung!)
Dari sejarahnya, bagian pondasi Gedung Sate ini menggunakan bebatuan yang berukuran besar. Bebatuan tersebut diambil dari kawasan perbukitan batu di sekitar Arcamanik dan juga Gunung Manglayang. Sedangkan untuk konstruksi gedungnya dibangun dengan cara konvensional dan profesional berdasarkan teknologi pada jaman tersebut yang sangat menjunjung tinggi standar teknik.
Sang arsitek Gedung Sate, Garber juga memadukan beberapa aliran desain interior ke dalam rancangannya. Untuk bangunan utamanya, Garber menggunakan aliran Reenaisance ala Italia. Sementara untuk bagian menara Garber memilih gaya atap pura Bali yang dicampur dengan gaya Pagoda dari Thailand. Sedangkan untuk bagian jendelanya, Garber menggunakan aliraan Moor yang aslinya berasal dari Spanyol.
Bagian puncak yang berbentuk seperti tusuk sate dengan 6 buah ornamen sate ini sebenarnya memiliki arti. Jadi bangunan yang berbentuk tusuk sate di Gedung Sate tadi bukan hanya asal bangun saja ya! Ornamen yang berjumlah 6 tadi sebenarnya melambangkan biaya sebesar 6 juta Gulden yang dipakai untuk membangun Gedung Sate ini.
Sepanjang masanya, Gedung Sate hingga sampai sekarang ini telah mengalami banyak perbaikan dan juga perubahan. Namun begitu, sampai sekarang ini tetap dipertahankan konstruksi arsitektur aslinya. Jadi Gedung Sate dari dulu ketika baru jadi hingga sekarang adalah gedung yang sama. Karena itulah sampai sekarang keindahan gedung tetap terjaga.
Selain sehari-harinya dipakai untuk kegiatan pemerintahan, tempat ini juga sering dipergunakan untuk lokasi shooting film nasional, hingga pembuatan video klip musik. Tidak jarang Gedung Sate ini dimanfaatkan untuk foto prawedding oleh pasangan muda yang akan melangsungkan pernikahan. Selain itu banyak juga wisatawan mancanegara yang berkunjung kesini karena ketertarikan akan nilai sejarah dan seninya.
Jadi akan sangat disayangkan sekali untuk dilewatkan! Jika kalian datang dan berkunjung ke Bandung, namun tidak mampir ke gedung yang begitu ikonik di Bandung. Padahal tempatnya sangat strategis! Tepat di depan gedung ini juga terdapat lapangan Gazibu yang sangat ramai dikunjungi. Terutama sih ketika hari Minggu pagi.
(Baca Juga : Situs Batu Kuda Gunung Manglayang Bandung Yang Penuh Misteri)
Selain itu, Angkutan umum juga banyak yang berlalu-lalang melewati gedung ini. Jadi nggaka ada alasan tidak ada transportasi umum menuju kesini. Memang jalan yang ada di depan gedung ini dilewati berbagai angkot yang akan menuju terminal Bandung Cicaheum.
Nanti kalau kalian sudah puas berkunjung ke Gedung Sate, mampir saja ke kawasan kuliner yang ada di dekatnya. Di dekat gedung ini kalian akan bisa berwisata kuliner ke Cilaki. Disana terdapat banyak masakan khas Bandung yang siap memuaskan perut kalian yang mungkin sedang kelaparan. Nah, kalau lagi liburan ke Bandung jangan sampai melewatkan ya!
Pemerintahan provinsi jawa barat kang. bukan pemerintahan kota bandung. Hehe